objek foto dan membentuk segitiga tampil secara penuh pada disebut

31 Objek tampil secara penuh pada foto dan membentuk segitiga disebut A. Rule Of Diagonal B. Diferensiasi C. Rule Of Center D. Triangle Pattern 32. Ada berapa kriteria yang biasanya memenuhi Rule Of Center A. 3 B. 2 C. 4 D. 5 33. Derajat atau kedudukan kamera terhadap objek adalah A. Low Angle B. Angle Kamera C. Eyes Level D. High APengertian. Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. AnimasiStop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Unduhilustrasi vektor Titik Dan Garis Menghubungkan Segitiga Untuk Membentuk Jaringan Jala Bergelombang ini sekarang. Dan cari lebih banyak seni vektor bebas royalti yang menampilkan Bertekstur grafik yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock. Rabu 07 Juni 2017. REMIDI !!! Pertanyaan ! Pourquoi Un Homme Marié S Inscrit Site De Rencontre. Pengertian Segitiga Exposure Dalam FotografiShutter SpeedApertureISO Segitiga Exposure memiliki peran penting dalam dunia fotografi, perkembangan dunia fotografi di zaman modern ini sudah menjangkau teknologi smartphone. Teknologi kamera smartphone masa kini telah dilengkapi fitur canggih seperti aperture, ISO, focal length dan shutter speed, karena itu kamera smartphone saat ini dapat diatur manual seperti kamera profesional. Jika Anda ingin meningkatkan skill fotografi, coba pelajari lebih dalam tentang seni fotografi. Bukan itu saja, Anda juga harus memahami apa itu Segitiga Exposure, agar menambah ilmu dasar tentang teknik fotografi. Anda juga bisa latihan memotret foto gambar/objek supaya Anda makin profesional dalam mengambil gambar. Pengertian Segitiga Exposure Dalam Fotografi Segitiga Exposure adalah sebutan dari 3 elemen dasar fotografi yaitu shutter speed, aperture, dan ISO. Tiga elemen ini sangat berperan penting dalam mempengaruhi proses masuknya cahaya pada kamera, sebelum cahaya memasuki sensor gambar proses ini disebut Exposure. Tiga elemen ini memiliki fungsi satu yaitu, untuk menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Shutter Speed Shutter Speed mempunyai fungsi untuk mengatur dan memberikan durasi jeda jendela sensor pada kamera yang terbuka saat menerima paparan cahaya yang masuk dan kemudian menutup kembali. Apabila Shutter Speed terbuka semakin lama, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera, dan gambar yang diambil akan terlihat lebih terang Shutter Speed diukur dengan satuan S second/detik dan berbentuk satuan 1/2s, 1/4s, 1/8s, 1/15s, 1/60s, 1/25s, 1/250s. Jika Anda mengatur Shutter 1/2s maka akan semakin lama jendela shutter menerima paparan cahaya, jika Anda mengatur 1/250s maka akan semakin cepat jendela sensor terbuka dan kemudian menutup kembali. Seseorang mengambil gambar sungai yang bergerak , lalu orang itu mengatur nilai shutter speed tinggi, misal 1/125s pada Aperture f/ maka sungai yang orang itu foto akan terlihat membeku. Hal ini bisa saja terjadi sebab jendela sensor hanya memiliki waktu 0,125s untuk menangkap gambar/objek yang bergerak, seperti pada gambar diatas. Apabila Anda ingin berlatih teknik fotografi, Anda harus menggunakan alat bantu bernama tripod. Kegunaan tripod adalah untuk mengurangi guncangan atau getaran shake pada kamera. Aperture Apa itu Aperture? aperture adalah bukaan lensa yang mempengaruhi banyaknya cahaya yang masuk kedalam sensor. Ketika Anda membuka jendela rumah yang lebar, sama halnya dengan membuka aperture lebar, dan akan mempengaruhi seberapa banyak cahaya yang masuk ke rumah. Nilai aperture berbentuk f-stop contoh, f/ f/ f/ dan Anda perlu ingat bahwa semakin kecil nilai f-stop maka akan semakin lebar bukaan lensa. Jika angka f-stop semakin kecil, maka area fokus pada gambar akan semakin kecil, dan biasanya disebut depth of field atau bahasa trend nya foto aesthetic. Misal Anda mengatur nilai Aperture kecil contoh f/2, maka depth of field menjadi semakin kuat dan background akan nampak blur sedangkan fokus objek akan menyempit. Segitiga Exposure Pengertian, Dunia Fotografi – Ririsaci Media – 6285748226395 Coba Anda bandingkan saat Anda mengatur f-number menjadi besar, misal f/22 maka gambar akan terlihat seperti gambar dibawah ini. ISO ISO adalah tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Bila Anda mengatur ISO tinggi maka akan semakin sensitif sensor kamera pada cahaya. Jika Anda masih belum paham apa itu ISO, Anda bisa mengambil contoh sebuah gelas yang berisi air dan kerikil. Bila Anda semakin banyak memasukkan kerikil, maka semakin cepat juga air yang didalam gelas akan penuh dan tumpah. Anda harus mengatur ISO sesuai dengan kondisi tempat Anda, yaitu mengatur ISO rendah di tempat yang terang. Anda akan mendapatkan hasil foto yang lebih detail. Cahaya dapat membuat sensor kamera lebih kuat. Sebaliknya, bila Anda mengambil foto di tempat yang kurang cahaya, ISO tinggi akan menjadi berguna. Dengan Anda mengatur ISO tinggi Anda menghasilkan foto yang lebih detail walaupun di tempat yang kurang cahaya. Anda bisa mengatur ISO sesuai dengan cahaya yang masuk ke kamera Mirrorless / DSLR. Pada umumnya kamera Mirrorless / DSLR akan mengatur secara otomatis dengan mode manual agar mendapatkan hasil gambar yang bagus. Maka dari itu, exposure dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai fotografer. Maksudnya adalah exposure dapat diatur sesuai kondisi, semisal tema yang digunakan indor atau outdoor. Segitiga Exposure adalah aspek dasar tentang tata cara bagaimana kamera bekerja. Semua jenis kamera pasti bekerja atas prinsip ini. Ketika seseorang sudah mengerti dengan dasar dari Segitiga Exposure, maka jika Anda menggunakan kamera yang tidak professional pun, pasti bisa menghasilkan foto yang berkualitas, bagus dan komposisi yang enak dipandang mata. Baca Juga Estimasi Harga Jasa Video Shooting Surabaya Itulah materi artikel kali ini, mengenai Segitiga Exposure dalam fotografi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda. Whatsapp Facebook – Elemen pada fotografi adalah seluruh aspek yang masuk dalam frame sebuah foto. Kualitas dan keindahan dari sebuah foto dipengaruhi oleh keterkaitan setiap elemen dalam foto, bukan karena objek semata. Elemen dalam fotografi mengadopsi hampir seluruh elemen-elemen dalam dunia desain, mengingat keduanya berasal dari cabang seni yang sama yakni Seni Rupa khususnya seni rupa dua dimensi. Ada satu hukum dari dunia seni dua dimensi yang berlaku secara universal, yakni foto merupakan salah satu alat komunikasi sehingga keberhasilan sebuah foto dapat dinilai dari seberapa baik fotografi menyampaikan informasi dari foto mereka. Hal ini menyebabkan foto dengan elemen minimalis Foto Minimalis selalu tampak stunning karena sangat mudah menyampaikan sebuah pesan jika mata akan terfokus, namun bukan berarti foto dengan banyak elemen tidaklah berkesan, justru semakin jauh berkesan asalkan setiap elemen yang dimasukkan dalam foto berhasil menyampaikan informasi ke penikmat foto. Nah untuk sebagai dasar dalam mempelajari elemen foto, berikut ini penjelasan sederhana dari elemen foto dalam fotografi. Daftar Isi 1A. Elemen Dasar Fotografi1. Objek dan POI2. Background3. Pencahayaan4. Warna5. KomposisiB. Elemen Sekunder Fotografi1. Angel2. Type of Shot3. Pattern4. Bentuk/Shape atau Pose5. Teksture6. Negatife Space8. ForegroundC. Elemen Tersier Fotografi1. Frame in Frame2. Moment3. Perspektif4. Reflection5. Number / Jumlah A. Elemen Dasar Fotografi Elemen dasar dalan fotografi adalah seluruh elemen yang pasti muncul dalam sebuah foto, sangat mustahil menghilangkan elemen-elemen ini dalam sebuah foto, sehingga seorang fotografer harus memastikan elemen ini bisa memaksimlakan foto bukannya malah membuat foto menjadi hancur. Adapaun jenis-jenis elemen dasar dalam foto ini adalah 1. Objek dan POI Objek merupakan benda atau mahluk yang menjadi elemen utama dalam sebuah foto. Mustahil membuat foto tanpa objek karena objek ini yang memberikan kesan atau stimulus pertama kepada pengamat. Sebuah genre dalam fotografi ditentukan oleh objeknya seperti Foto model, Foto Landscape, Foto Human Interest, Foto Wild Life, dan sejenisnya, Semua genre tersebut diberi nama sesuai dengan objek. Objek dalam sebuah foto tidak melulu tunggal, bisa jadi berkelompok atau mahal diluar dari objek utama. Sebagai contoh dalam foto fashion seperti tas, pemotretan bisa dilakukan dengan bantuan model sebagai objek tambahan. Dalam kasus foto yang memiliki lebih dari satu objek, objek utama dalam foto akan disebut sebagai PoI atau Point of Interest atau elemen yang membuat foto menarik untuk diamati. 2. Background Background merupakan latar yang memenuhi ruang selain objek. Background in bisa berbentuk polos dengan warna-warana tertentu ataupun corak bermotif yang memberikan nuasa dalam foto. Nuansa ini bisa membuat cerita yang ingin disampaikan semakin kuat atau berfungsi sebagai penjelas dari kegiatan dari Objek. Hal-hal yang bisa dituangkan dalam nuansa foto ini adalah situsai, waktu, kondisi dan tempat. 3. Pencahayaan Kata dasar dari fotografi diambil dari foton dan grafic yang secara explisit berarti cahaya. Defenisi umum sendiri tentang fotografi adalah melukis dengan cahaya Light Painting karena fungsi utama dari fotografi adalah merekam jejak cahaya yang ada yang ada di depan lensa. Proses perekaman gambar ini melibatkan sejumlah cahaya terttentu yang menentukan terang-gelapnya suatu foto. Terang-gelap ini selanjutnya disebut exposure, sedangkan aspek yang mempengaruhi expsore dalam fotografi ada tiga jenis yakni ISO, Aperture dan Shutter Speed. Ketiganya disebut sebagai Segitiga Exposure. Secara umum, prinsip pencahayaan exposure terbagi dalam tigas jenis yakni Normal Expsore, Low Key dengan nuansa gelap dan High Key dengan nuansa terang. 4. Warna Warna merupakan panjang gelombang cahaya tampak yang direkam oleh sensor kamera seperti merah, kuning dan hijau. Warna merupakan elemen foto yang membantu memberikan nuansa dalam foto. Secara tehnis warna terbagi dalam kelompok yang dikategrikan berdasarkan kecenderungan terhadap Merah dan Biru, hal ini mengadopsi prinsip fisika dalam pembagian cahaya primer yakni dimulai dari Merah diakhiri dengan Ungu atau mejikuhinibiniu. Dari rentang tersebut, kemudian ditarik warna Biru dan Jingga Orange sebagai patokan dan dinyatakan dalam Kelvin. Sebenarnya tidak kaitannya langsung dengan suhu namun sebelum lampu elektron /kuantum ditemukan, lampu tungten yang banyak digunakan pada masa dapat berpendar dengan warna berbeda berdasarkan suhu pendarannya, mulai dari Biru untuk dingin dan Orange untuk panas. Padahal terbalik dengan prinsip fisika kuantum Hal ini membuat pemberian kategori pencahayaan dalam fotografi modern 3000 Kelvin untuk kebiru-beriuan dan 6000 Kelvin untuk ke orange-orangengan. Selain kategori warna berdasarkan Kelvin, pencahayaan dalam fotografi juga dilakukan berdasarkan jenis warna yakni Vivid Color untuk warna primer yang kontras dan warna Pastel untuk warna sekunder dan tersier yang lembut. Lantas bagaimana dengan hitam Putih? Foto Hitam Putih adalah foto yang tidak memiliki warna hanya level pencahayaan saja yakni Brigthness. Cahaya tampka dari warna hanya dinilai berdasarkan intensitas cahaya dipancarkan kemudian dibagi ke beberapa zone dari daerah terang 100 % ke gelap 100 %. Pada awalnya Intensitas cahaya ini dibagi ke dalam 10 Zone yang dikategorikan oleh Ansel Adam. Kategori ini adalah Range Brigtness. Pembagian ini dijadikan dasar dalam pengembangan Software fotografi modern untuk mengelola warna. 5. Komposisi Komposisi adalah posisi Objek atau PoI dalam sebuah foto. Posisi ini tentu saja berkaitan dengan background dari foto tersebut. Dalam teori dasarnya, komposisi foto sangat mirip dengan komposisi dalam elemen desain yakni membagi tiga ruangan yang ada. Tujuannya untuk membantu mata pengamata menemukan PoI dari foto, namuan dalam pengembangannya, Komposisi foto terbagi ke dalam banyak jenis. B. Elemen Sekunder Fotografi Elemen sekunder dalam foto adalah pengembangan elemen dasar yang membuat detil derita dari foto. Jika elemen Primer bisa membuat alur pesan utama dalam foto, elemen sekunder akan memberikan fill. Sebagai contoh perbedaan antara pas foto dan foto portrait. Pas foto mengandung semua elemen dasar namun tidak fill yang bisa diberikan dalam sebuah pas foto karena informasi yang dibutuhkan adalah wajah seseorang semata, sedangkan portrait foto grafi memiliki frama yang sama dengan pas foto hanya saja mengandung banyak elemen sekunder yang membuat foto semakin dramatis. Coba saja badningkan dua foto diatas, dari segi teknik pemotretan, kedua foto tersebut nyaris sama, bahkan kedua foto tersebut memiliki jumlah elemen dasar foto yang sama, hanya saja ada sentuah lain di foto portrait yang membuat foto anak gadis berjilbab hijau lebih bermakna. Adapun elemen-elemen sekunder dalam fotografi sebagai berikut. 1. Angel Angel adalah posisi kamera terhadap objek yang difoto. Angel ini menentukan oleh sudut dari lensa saat mengabadikan objek. Jenis Jenis angel ini terbagi atas Worm EyeFrog EyeLow AngelNormal AngelHigh AngleAriel / Bir Eye 2. Type of Shot Secara umum types of shot adalah ukuran objek yang terbentuk dalam sebuah foto, teori ini sebenarnya lebih condong ke foto dengan objek orang karena paramternya tergantung dari bagian tubuh orang yang masuk dalam frame. Misalnya saja type Portrait adalah foto yang memuat foto ujung kepala bagian atas objek sampai dada model dan masih menyisahkan negative spase di atas kepal model. Adapaun tipe-tipe Type of Shoot itu adalah MacroExtreme Close-UpClose-UpMedium Close-Up PortraitMedium ShootFull Body ShootWide ShootSuper Wide Shoot 3. Pattern Patter adalah elemen pola yang masuk dalam frame. Elemen pola merupakan bentuk-bentuk yang mayor terdapat dalam foto, jika minor maka elemen tersebut harus menjadi satu-satunya elemen dalam foto tersebut. Patern ini terbagi ke dalam banyak jenis yang mungkin saja berbentuk garis lurus, garis melengkung, polkadot, Polygon, Multistar dan sejenisnya. Pola ini bisa saja tersusun rapi atau acak tergantung dari ide yang ingin dituangkan. 4. Bentuk/Shape atau Pose Bentuk atau shape merupakan garis tegas yang membatasi objek yang ingin difoto, garus tegas ini sebenarnya lebih cendrung ke foto objek berupa benda seperti gedung, mobil dan sejeninya sedangkan foto yang menggunakan objek orang dikenal dengan sebutan gesture atau pose. 5. Teksture Teksture adalah detil dari foto yang diambil, misalnya tekture dari bangunan atau tekture dari pori-pori pada foto manusia. Teksture memberikan kesan tajam dan tegas pada foto, hal ini berlaku sebaliknya. 6. Negatife Space Negatif spase adalah ruang kosong pada gambar yang membuat penglihatan pengamat menjadi lega. Ruang kosong ini juga biasa disebut sebagai ruang bernafas pada foto. 8. Foreground Foreground adalah lawan dari Background, jika background adalah segala objek yang berada di belakang Objek Utama, Fore ground adalah objek yang berada di depan dari objek utama. Tujaun dari penggunaan foreground ini ada banyak, yakni membuat foto semakin penuh / Tidak flat dan juga bisa digunakan untuk membantu memberikan informasi dimensi dari foto. C. Elemen Tersier Fotografi Elemen tersier adalah turunan dari elemen sekunder dalam foto, sebenarnya tidak ada dasar yang baik sih memisahkan antara elemen sekunder dan tersier, namun saya mencoba memberikan penjelasan seperti ini. Kesalahan dalam memasukkan elemen tersier dalam foto akan merusak secara keseluruhan foto, sedangkan menghilangkan elemen tersebut membuat foto tersebut tetap indah atau di atas rata-rata. 1. Frame in Frame Frame ini Frame sebenarnya perkembangan dari teori foreground dimana objek lain diletakkan di depan objek utama, namun bentuknya membentuk frame. 2. Moment Moment adalah kejaidan yang direkam dalam gambar, biasanya fotografer Human Interest dan Street akan memaksimalkan elemen ini untuk menghasilkan foto bercerita. 3. Perspektif Perspektif adalah pengambilan gamabr dengan lensa wide yang menghasilkan demensi dari foto. Perspektif bisa menghasilkan efek hiperbola dari objek yang difoto. 4. Reflection Reflection adalah pantulan dari objek utama yang masuk dalam frame. Pantulan bisa dari bidang yang bersifat seperti cermin yang pada umumnya memanfaatkan air. 5. Number / Jumlah Jumlah dari objek utama adalah bagian dari elemen foto, sebut saja ketika ingin memotret biasanya kita kenal dengan aturan role of Odd, dimana foto ganjil untuk selalu lebih menarik dibandingkan foto yang genap. Elemen ini sangat membantu fotografi studio untuk mengambil gambar family foto yang memiliki banyak objek. Akhir Kata Nah itu dia sekilas penjelasan mengenai elemen dan perannya dalam fotografi. 1. Payung reflector yang berwarna perak berguna untuk..A. Menghasilkan cahaya yang lebih kuatB. Menghasilkan cahaya yang hangatC. Menghasilkan cahaya sofD. Menghasilkan cahaya crossE. Menghasilkan cahaya latar2. Alat bantu pencahayaan yang bentuk hampir sama seperti flash tetapi lebih besar dan cahayayang dihasilkan juga besar disebut..A. SnootB. Light standC. StrobeD. Slave unitE. Tripod3. Alat yang dapat digunakan sebagai reflector saat pemotretan dibawah ini kecuali…A. Kain warna hitamB. Kain warna putihC. Kertas mengkilapD. StyrofoamE. Kain warna perak4. Photography,yang berasal dari kata “Photos” berarti cahaya dan “Grafo” berarti berasal dari Bahasa…A. LatinB. SansekertaC. Krama inggilD. InggrisE. Yunani5. Proses melukis atau menggambar dengan menggunakan media cahaya, disebut …A. MenggambarB. MemantulkanC. MelukisD. MerekamE. Fotograf6. Alat yang sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arahdatangnya cahaya …A. Tudung lensaB. BackgroundC. FilterD. TripodE. Sofbox7. Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek, disebut..A. Eye LevelB. Low AngleC. High AngleD. Frog AngleE. Bird Eye8. Bentuk menyerupai corong, biasanya digunakan pada pemotretan studio/indoor adalah..A. Payung ReflektorB. HolderC. SnootD. StroboE. Sofbox9. Alat yang berguna sebagai penyangga flashtambahan dan slave unit dengan cara dipasang kebody adalah ..A. StrobeB. HolderC. TripodD. MonopodE. Reflektor10. Alat tambahan pada fotograf yang berfungsi menyalakan flash/lampu studio dengangelombang elektro,yang ditunjukkan pada gambar berikut adalah …11. Lensa kamera merupakan salah satu bagian penting yang harus mendapat perawatanmaksimal, karena jika lensa kamera sudah buram akan mengakibatkan …A. Nilai jual kamera menjadi turunB. Penampilan kamera jadi berkurangC. Hasil pemotretan menjadi kurang bersihD. Kamera tidak bisa lagi berfungsiE. Tidak terjadi penggambaranWant to read all 16 pages?Previewing 4 of 16 pagesUpload your study docs or become a to read all 16 pages?Previewing 4 of 16 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 16 pages?Upload your study docs or become a member. Salah satu faktor utama dalam membedakan antara foto yang enak untuk dipandang atau biasa saja adalah komposisi. Atau bagaimana seseorang menempatkan objek dalam sebuah foto. Rule of third memang sebuah aturan baku dan hanya aturan sederhana. Dimana fungsi ini adalah meningkatkan komposisi objek pada gambar, sehingga menarik untuk dilihat. Konsep ini sendiri bertentangan dengan kebiasaan fotografer pemula yang selalu memposisikan objek foto mereka di bagian tengah frame atau dead center. Pengertian Rule Of ThirdsCara Mengaktifkan GridCara Menggunakan Rule of Thirds dalam Fotografi1. Landscape Photography2. Portrait Photography3. Street PhotographyTips Mengatur Segitiga Exposur1. Mengandalkan Light Meter Bawaan Kamera2. Memakai Light Meter Eksternal3. Memakai Metode Sunny 16 Pengertian Rule Of Thirds Istilah rule of thirds atau aturan sepertiga dalam fotografi adalah acuan untuk memposisikan objek di sepertiga bagian dalam foto agar lebih aesthetic. Salah satu teknik komposisi dalam menata objek kedalam frame pada posisi yang pas menurut aturan sepertiga. Pada intinya, prinsip rule of third merupakan teknik membagi bidang foto pada kamera menjadi tiga bagian yang sama besar baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan begitu, Anda akan melihat 9 kotak di display kamera dan terdapat 4 titik yang bertemu di tengah bidang. Jadi, jika fotografer memposisikan bagian paling menarik dari sebuah objek di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan gambar tersebut akan menjadi lebih enak dilihat. Pada dasarnya, hadirnya prinsip ini sangat memudahkan Anda untuk memperoleh foto dengan komposisi baik. Meskipun ada kata rule di dalamnya, namun bukan berarti prinsip tersebut menjadi aturan baku yang perlu Anda gunakan setiap kali memotret objek. Bagi Anda yang sedang mencoba mendalami dunia fotografi, setidaknya harus memahami prinsip rule of thirds ini. Pada tahun 1797, pelukis dari Inggris bernama John Thomas Smith yang pertama kali menuliskan prinsip rule of third pada bukunya yang berjudul Remarks on Rural Scenery. Cara Mengaktifkan Grid Pada kamera digital, Anda bisa dengan mudah menggunakan aturan segitiga. Apalagi pada kamera DSLR, seharusnya Anda bisa dengan mudah memperoleh komposisi foto yang sesuai dengan aturan segitiga. Karena sudah terdapat grid pada layar kamera. Untuk menjumpainya, cari saja opsinya di pengaturan kamera Anda. Belum ada teknik yang pasti untuk menampilkan grid pada kamera digital. Sebab setiap vendor kamera pasti menempatkan fungsi ini di lokasi settingan yang berbeda. Ada satu hal yang pasti yakni garis bantu yang tampil pada layar akan hadir dengan berbagai pilihan. Anda bisa pilih grid yang membagi layar menjadi 9 bagian. Cara Menggunakan Rule of Thirds dalam Fotografi Banyak yang berpendapat, jika prinsip aturan segitiga adalah pembelajaran dasar dalam komposisi fotografi. Ini karena terdapat garis-garis perpotongan yang akan memudahkan Anda dalam menentukan posisi objek pada saat foto. Untuk lebih memahami penggunaan aturan segitiga dalam memotret, di bawah ini terdapat beberapa contoh yang bisa dipakai sesuai dengan gaya fotografinya 1. Landscape Photography Untuk menerapkan aturan segitiga pada gaya fotografi seperti ini, Anda bisa menempatkan objek di titik tengah sebelah kanan serta kedua titik tengah di sebelah bawah atau bisa juga sebaliknya. Dengan memposisikan objek di titik, maka foto yang dihasilkan akan mempunyai bentuk perspektif enak untuk dipandang dan menarik pastinya. Ini disebut juga dengan fotografi landscape. 2. Portrait Photography Pada saat Anda mengambil gambar orang untuk kebutuhan portrait photography, kalau bisa selalu memposisikan objek di salah satu garis vertikal. Anda tidak perlu memposisikan secara tepat pada titik tersebut. Tapi, semakin dekat objek dengan garis, maka semakin bagus juga komposisi foto yang dihasilkan. 3. Street Photography Apabila Anda mau membuat hasil gambar yang lebih menarik, bisa mencoba memposisikan objek mendekati atau pada titik-titik yang menjadi persimpangan garis horizontal dengan vertikal. Namun, untuk mengambil gambar orang yang menjadi objeknya, Anda perlu mengarahkan pandangan matanya supaya foto bisa tampil lebih baik. Pelajari hal ini lebih detail di street photography. Tips Mengatur Segitiga Exposur Ada beberapa tips atau cara untuk mengatur segitiga exposur dalam fotografi. Berikut penjelasannya 1. Mengandalkan Light Meter Bawaan Kamera Cara pertama yang bisa Anda gunakan untuk mengatur exposur fotografi adalah dengan mengaktifkan light meter bawaan kamera. Biasanya lightmeter ini bisa dilihat apabila mode manual diaktifkan. Untuk memperoleh settingan segitiga exposure yang sesuai. Anda bisa menyeting ISO, shutter speed, dan juga aperture. Tepatnya settingan ketiga element ini, bisa dilihat jika garis penunjuk metering kamera ada di posisi tengah. Jika dalam kondisi ini, maka akan menghasilkan foto yang bagus dan terlihat tajam. Namun teknik seperti ini memiliki kekurangan seperti shutter speed harus di bawah 1/30. Meskipun pakai aturan itu, aperture dan ISO-nya sudah mencukupi, namun foto yang ditampilkan oleh objek akan blur. Selain itu, kemampuan light meter akan bergantung sesuai kinerja sensor yang ada. Artinya, pengukuran eksposur dari kamera satu akan berbeda dengan kamera lain. Terutama kalau kedua kamera mempunyai perbedaan ukuran serta kecanggihan sensor yang berbeda jauh. 2. Memakai Light Meter Eksternal Cara kedua yang bisa Anda gunakan untuk mengatur segitiga exposur dalam fotografi adalah dengan menggunakan light meter eksternal kamera. Teknik ini cukup banyak digunakan para fotografer profesional. Ini karena menghasilkan foto yang bagus dan dapat dipertanggung jawabkan. Pemakaian lightmeter eksternal biasanya diterapkan pada teknik Reflected Light Meter. Salah satu metode pengukuran cahaya dengan cara memposisikan lightmeter eksternal pada objek, tujuannya supaya mengetahui settingan eksposur yang diperlukan. Dengan teknik ini, Anda bisa menyalin/mengcopy settingan exposur pada light meter eksternal untuk dicoba pada kamera. Hanya saja kekurangan teknik ini adalah harga barangnya yang terbilang mahal, sekitar 3 jutaan. 3. Memakai Metode Sunny 16 Anda juga bisa memakai teknik sunny 16 untuk mengatur segitiga eksposur. Teknik ini, biasanya dipakai pada zaman kamera analog. Adapun caranya adalah menyeting diafragma di angka 16, lalu diikuti dengan memilih shutter speed dan ISO kamera yang sama. Contohnya dengan f/16, jika Anda memakai ISO 100, maka shutter yang digunakan 1/100 atau 1/125. Meskipun teknik lama, namun masih efektif bahkan ampuh untuk dipakai. Kekurangan pada teknik ini adalah sedikit merepotkan Anda yang memiliki kelemahan dalam matematika. Namun kekurangan tersebut, masih bisa diatasi dengan cara mendownload Sunny 16 di internet, lalu mencetaknya untuk dijadikan bahan contekan. Pemakaian teknik ini sangat membantu Anda yang mempunyai insting kuat untuk meraba cahaya sebelum mengambil foto. Semakin sering memakai teknik ini, maka insting Anda akan semakin mahir dalam merubah tingkat exposur dari objek yang akan diambil. Namun dengan semakin canggihnya teknologi, settingan exposure sudah ada dalam bentuk otomatis. Sehingga Anda bisa menghasilkan gambar yang menarik, bagus dan tajam, yang pastinya bisa dilakukan oleh siapa saja. Menggunakan rule of thirds merupakan hal yang wajar bagi sebagian fotografer, tetapi banyak dari kita membutuhkan sedikit waktu dan latihan agar terbiasa. Tapi ingat, prinsip ini tidak menjadi aturan wajib, karena teknik komposisi foto tergantung selera. Jadi, apakah sudah siap mencoba memakai prinsip aturan sepertiga ketika memotret?

objek foto dan membentuk segitiga tampil secara penuh pada disebut